Anda pasti pernah mengenal tentang kata imbuhan dalam pelajaran Bahasa Indonesia semasa sekolah. Kata imbuhan ini terbagi menjadi beberapa jenis yang maknanya bisa berbeda-beda.
Imbuhan menjadi salah satu teknik penulisan yang harus dipahami penulis sebelum membuat karya tulis atau karya sastra. Sebab, imbuhan dalam satu kata untuk membuat sebuah kalimat akan memengaruhi keseluruhan makna dari kalimat tersebut.
Apa Itu Kata Imbuhan?
Kata imbuhan adalah bunyi yang ditambahkan pada sebuah kata dasar, baik di awal, di akhir, di tengah atau gabungan di antara ketiganya untuk membentuk kata baru, sehingga berhubungan dengan kata pertama.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, imbuhan berarti bubuhan (yang berupa awalan, sisipan, akhiran) pada kata dasar untuk membentuk kata baru; afiks.
Imbuhan berasal dari kata dasar imbuh. Artinya, tambahan tidak banyak. Imbuhan mendapat surfiks atau akhiran -an di akhir. Dalam Bahasa Indonesia, imbuhan juga disebut sebagai afiks yang menjadi unsur penting dalam mengubah bentuk kata, jenis kata dan maknanya.
Misalnya kata dasar minum, yang akan berubah makna bila diberi imbuhan -an di akhir kata menjadi “minuman”. Karena, minum merupakan bentuk kata kerja dan minuman merupakan bentuk kata benda yang Artinya pasti berbeda.
Fungsi Kata Imbuhan
Imbuhan berfungsi untuk mengubah kata dasar menjadi kata benda, kata sifat hingga kata kerja. Misalnya, kata dasar “batu” bisa menjadi kata sifat bila mendapatkan imbuhan mem- atau “membatu”.
1. Membentuk Kata Benda
Contoh kata benda dalam sebuah kalimat adalah
- Makanan yang dimasak itu untuk korban gempa.
2. Membentuk Kata Kerja
Contoh kata kerja dalam sebuah kalimat, sebagai berikut
- Ibu membakar sampah di belakang rumah.
3. Membentuk Kata Sifat
Contoh kata sifat dalam sebuah kalimat, seperti:
- Anton adalah orang yang sangat tidak manusiawi dengan pembantunya.
4. Membentuk Kata Bilangan
Contoh kata bilangan dalam sebuah kalimat, adalah sebagai berikut:
- Sepuluh peserta dalam penelitian kecil ini dipantau selama enam bulan
5. Membentuk Kata Keterangan
Contoh kata keterangan dalam suatu kalimat, seperti:
- Faisal menjadi juara pertama lomba lari di sekolah.
Jenis-Jenis Kata Imbuhan dalam Bahasa Indonesia
1. Imbuhan Berdasarkan Posisinya
Jenis-jenis imbuhan berdasarkan posisi menunjukkan lokasi imbuhan dalam suatu kata.
- Prefiks (Awalan): Menempati posisi di awal kata dasar, memberikan variasi makna seperti dalam contoh "beranak" atau "pengerat."
- Sufiks (Akhiran): Terletak di akhir kata dasar, memberikan makna tambahan seperti dalam "timbangan" atau "beresi."
- Infiks (Sisipan): Disisipkan di tengah kata dasar, seperti -em-, -el-, -in-, -er-, -eh-, memberikan nuansa khusus pada makna, seperti dalam "melaju" atau "temali."
- Konfiks (Gabungan Awalan dan Akhiran): Terletak di awal dan akhir kata dasar, memberikan makna yang lebih kompleks, contohnya "ketakutan" atau "seandainya."
2. Imbuhan Berdasarkan Penggunaannya
Berdasarkan frekuensi penggunaannya, imbuhan dibagi menjadi dua kategori.
- Imbuhan Produktif: Frekuensi penggunaannya tinggi, seperti se-, ber-, meng-, peng-, per-, dsb.
- Imbuhan Tak Produktif: Frekuensi penggunaannya rendah, seperti -em, -el, -wati, -is, -er, dsb.
3. Imbuhan untuk Serapan Bahasa Asing
Imbuhan juga dapat berasal dari serapan bahasa asing, memberikan variasi dan kemajuan dalam penggunaan bahasa Indonesia.
- Imbuhan Bahasa Arab: Membentuk atau menandai kata sifat, seperti -ah dan -i, contohnya "manusiawi" atau "alamiah."
- Imbuhan Bahasa Sanskerta: Berperan dalam pembentukan kata benda, seperti -man, -wan, -wati, contohnya "budiman" atau "wartawan."
- Imbuhan Bahasa Inggris: Digunakan untuk membentuk kata sifat, seperti -an, -en, -is, -if, -al,
Comments
Post a Comment